Zahara Putri

Penulis fiksi dan non fiksi. Menggoreskan karya dalam tulisan, agar dibaca banyak orang dan bermanfaat.

Followers

Technology

Catatan

Tuesday 27 March 2018

Launching Buku Malang Menulis dan Lomba Cerpen

No comments :


Malang Menulis Suguhkan Even yang Melatih Kecepatan Otak dan Waktu

Setelah beberapa lama vakum karena kesibukan masing-masing anggota, akhirnya Malang Menulis mampu menghidupkan kembali komunitasnya dan menambah anggota baru. Bahkan mampu membuat sebuah even yang terbilang sukses dan membanggakan.

Untuk mendapatkan kesuksesan tersebut, tidaklah begitu saja didapat dengan mudah. Butuh kerja keras, kerjasama dan rasa optimis. Bahkan beberapa anggota harus merelakan waktunya untuk beberapa kali pertemuan dan rapat persiapan even. Tidak hanya anggota yang masih menetap di Malang, anggota yang sudah tinggal di luar Malang pun rela jauh-jauh untuk acara Malang Menulis.

Bangkitnya Malang Menulis
Waktu awal terbentuk Malang Menulis tahun 2013 dan ketika saya masih menjabat sebagai wakil ketua, anggota Malang Menulis masih penuh semangat setiap ada pertemuan dan kegiatan kepenulisan. Bahkan ketika even pertama yaitu Bulan Bahasa di tahun 2014, dengan mengadakan lomba menulis cerpen dan mendongeng tingkat Sekolah Dasar dan juga ketika launching buku pertama 'Antologi Bakso Arema' anggota Malang Menulis begitu kompak dan bersemangat, hingga acara berjalan.

Namun lambat laun, beberapa kali pergantian kepengurusan dan kesibukan masing-masing, kegiatan Malang Menulis mulai berkurang. Apalagi banyak anggota yang sudah menikah dan diboyong suami mereka ke luar kota, komunitas ini mulai vakum.

Dari waktu vakum itu akhirnya menumbuhkan rasa rindu dan ingin mengulang kebersamaan ketika Malang Menulis aktif. Hingga di tahun 2017, beberapa anggota menyampaikan kerinduan tersebut. Ingin membangkitkan lagi Malang Menulis. Ingin kembali berkumpul dan diskusi kembali tentang kepenulisan.

Akhirnya para pengurus, mendiskusikan ini semua dan mencoba menghidupkan kembali. Pengurus dan beberapa teman-teman mengadakan beberapa kali pertemuan dan sepakat untuk membuat rekruitmen anggota dan membuat antologi kembali.

Ternyata ketika menyampaikan rekruitmen anggota dan antologi baru, responnya begitu luar biasa. Seolah dari agenda ini komunitas Malang Menulis mulai bangkit lagi, bahkan yang sudah tinggal di luar kota, juga tetap ikut serta mengirim naskah. Walau hanya berhubungan lewat sosial media, hal itu tak menyurutkan semangat dan kebersamaan diantara mereka.

Setiap anggota mulai saling merangkul dan bekerja sama. Bahkan naskah yang masuk, melebihi yang diprediksi. Minimal 100 lembar bisa jadi buku, namun setiap orang banyak yang mengirim lebih dari satu naskah. Jika diloloskan semua jumlah halaman bisa 300-an. Akhirnya  disepakati akan diambil satu naskah cerpen, 2-3 puisi, dan satu artikel untuk masing-masing anggota.

Untuk rekruitmen anggota, komunitas Malang Menulis juga mewajibkan anggora baru mengirim naskah, sebagai syarat untuk bergabung menjadi anggota. Hal ini bertujuan untuk melihat keseriusan anggota baru bergabung dengan Malang Menulis.
"Kami tidak menginginkan hanya tertulis nama saja sebagai anggota, tetapi tidak aktif. Kami ingin mencari anggota yang bisa aktif dan memang serius," ujar salah satu pengurus Malang Menulis.

Ada beberapa naskah masuk selain anggota, namun tidak semua  diloloskan. Pengurus komunitas Malang Menulis akan menanyakan kesediaannya untuk bergabung dengan komunitas. Dan jika naskah masih belum layak, tidak serta merta menolak bergabung. Jika dia berminat, untuk pertemuan selanjutnya dia bisa hadir, dengan kehadiran dia walau naskah tidak lolos sudah bisa memperlihatkan keseriusannya.

Namun sayang ketika pertemuan, banyak yang tidak datang. Sehingga harus menyeleksi kembali. Hanya ada beberapa anggota baru yang memang layak dan karyanya bisa dibukukan dengan anggota lama.

Persiapan Launching Buku
Komunitas Malang Menulis merencanakan launching buku di bulan Januari, namun karena ada beberapa kendala baik dari pengeditan ataupun cetak, akhirnya diundur bulan Februari. Buku kedua Malang Menulis disepakati dengan judul 'Malang dalam Aksara'.

Diterbitkan di Ae Publishing di mana pemilik penerbitan tersebut anggota Malang Menulis. Begitu pula dengan editornya juga anggota. kedua hal ini semua dikerjakan oleh anggota, pemilihan cover buku juga kesepakatan bersama. Dari anggota untuk anggota.

Untuk memeriahkan acara tersebut, komunitas Malang Menulis mengadakan lomba menulis cerpen untuk tingkat SMP dan SMA se-Malang Raya. Diharapkan dengan melakukan kedua acara tersebut, kebersamaan semakin terjalin, dan kerinduan akan kebersamaan waktu Malang Menulis masih aktif juga terobati. Dan hal yang terpenting dari itu semua adalah mengenalkan dunia kepenulisan kepada para remaja, membangkitkan minat baca dan menulis, sehingga mereka bisa menyukainya tanpa beban.

Untuk menyiapkan itu semua tentu tidak mudah, pengurus mulai membuat kepanitiaan, para anggota saling bekerjasama. Bahkan untuk mengirimkan surat undangan ke setiap sekolah, para anggota pula yang langsung terjun. Bahkan saya butuh beberapa hari untuk menyebar undangan, hingga bisa menyebar ke beberapa sekolah di Singosari dan Lawang.

Beberapa anggota lainnya menyebar ke Malang kota, ke Batu, ke sekolah tempat mereka mengajar. Selain undangan ke sekolah, juga membagikan infonya ke sosmed. Saling bahu membahu dan bekerjasama.

Tentunya tidak semua sekolah yang diundang, ikut semua ataupun terbuka menerima. Ada pula yang cuek dan tidak peduli. Tapi anggota Malang Menulis tidak mau menyerah, ini namanya perjuangan. Demi dunia literasi.

H-7 jumlah penduduk peserta yang daftar belum sampai 20 orang, Ketua  Malang Menulis, Rosyidah Zuhro, mulai pesimis. Tapi beberapa anggota berusaha tetap semangat dan optimis, berharap ada keajaiban di hari H. Jumlah peserta yang sesuai target. Target yang diharapkan sekitar 50 peserta, baik pelajar SMP maupun SMA.

Setiap anggota yang bertugas mengirim surat ke sekolah mulai  melobby ke setiap sekolah yang mereka datangi, menanyakan keikutsertaannya. H-1 sungguh mengejutkan, jumlah peserta sekitar 60 peserta. Pengurus Malang Menulis bernafas lega, sangat senang dan sekaligus bingung.

Senang karena jumlah peserta yang banyak, bingung karena kebanyakan peserta bayar ketika hari H. Pengeluaran untuk acara tentu lebih banyak dari pemasukan jika yang bayar lomba sebelum hari H sedikit.

Namun, dibalik kesulitan tentu ada jalan. Malang Menulis terus maju dan optimis. Saling bekerjasama, bahkan konsumsi yang dikerjakan oleh anggota pun mendapatkan harga yang murah. Harga sahabat.

Lomba Menulis Cerpen Tingkat SMP dan SMA se-Malang Raya
Pada hari Minggu, 25 Februari 2018, registrasi peserta dimulai pukul 09.00 WIB, namun sebelum jam tersebut sudah banyak peserta yang hadir memenuhi parkiran Togamas Dieng. Beberapa panitia ada yang sudah datang, namun beberapa masih dalam perjalanan.

Pukul 09.00 WIB registrasi dimulai, awalnya harus menulisnya di buku tulis karena daftar peserta dibawa salah satu panitia yang masih dalam perjalanan ke lokasi. Namun tidak butuh waktu lama, daftar peserta sudah datang, dan tinggal mencocokkan nama peserta dan memberikan nomer peserta.

Ternyata yang datang tidak hanya peserta yang sebelumnya sudah daftar, ada beberapa peserta yang daftar di tempat. Jumlah peserta yang masuk total 74 peserta, melebihi target. Menjadikan waktu registrasi yang seharusnya setengah jam menjadi satu jam. Sehingga acara lomba pun ikut mundur.

Lomba menulis cerpen dimulai pukul 10.00 WIB dan berakhir pukul 11.15 WIB. Waktu yang seharusnya satu setengah jam pun akhirnya juga terpotong. Yang membuat para peserta kebingungan ketika waktu dinyatakan selesai.

Tempat pelaksanaan yang rencananya hanya di lantai 2, karena banyaknya peserta sehingga menggunakan lantai 3 juga untuk tempat lomba. Untuk tema diberikan waktu itu juga yaitu persatuan dalam keberagaman dan persahabatan. Setiap peserta menulis cerpen langsung di tempat.

Lomba menulis cerpen di tempat dan pemberitahuan tema di hari H, bertujuan untuk melatih kecepatan otak dan pengolahan waktu bagi setiap peserta.

Lomba menulis cerpen di tempat dan pemberitahuan tema di hari H, bertujuan untuk melatih kecepatan otak dan pengolahan waktu bagi setiap peserta.

Setiap peserta begitu terpacu dan penuh semangat ketika menuliskan lembar demi lembar karya mereka di kertas folio yang dibagikan oleh panitia.

Acara lomba berjalan cukup lancar, setelah diumumkan waktu selesai. Para peserta mulai mengumpulkan naskahnya di lantai 1 dan mengambil konsumsi dengan tertib.

Launching Buku 'Malang dalam Aksara'
Acara launching dimulai setelah lomba menulis cerpen, beberapa peserta duduk rapi mengikuti berjalannya launching buku 'Malang Dalam Aksara'. Selain peserta lomba juga ada beberapa kontributor dari buku 'Malang Dalam Aksara', tamu undangan dan umum. Karena launching tersebut bisa diikuti oleh siapun.

Kontributor yang jauh-jauh menempuh perjalanan hanya untuk hadir di acara launching diantaranya Roby Aldi dari Probolinggo, seorang pelajar SMA yang juga nyantri. Ia hadir didampingi oleh wakil kepala sekolah tempat ia mengenyam pendidikan.

Selain itu ada Guntur Kurniawan yang menempuh perjalanan dengan naik kereta api dari Sidoarjo. Perjalanan yang ditempuhnya pun membuahkan hasil, dia masuk kategori naskah terbaik di buku 'Malang Dalam Aksara'.

Penulis di buku 'Malang Dalam Aksara' rata-rata dari Malang atau tinggal di Malang, namun ada satu dua orang yang tidak. Namun walau demikian kecintaannya akan kota Malang, mampu dituangkan dalam karya yang ada di buku 'Malang Dalam Aksara'.

Yohana Kriesta membawakan acara launching sangat menyenangkan dan membuat suasana lebih hidup. Untuk perwakilan dalam diskusi, disampaikan oleh Rosyidah Zuhro dan Anisa Ae. Mereka cukup gamblang membahas buku dan komunitas, sehingga mudah dimengerti terutama bagi para pelajar.

Di pertengahan acara Anisa Ae, menangis tanpa bisa menahan kesedihannya ketika menceritakan isi buku dan salah satu kontributor yang sudah terlebih dahulu dipanggil oleh sang Kuasa, yaitu Koko Ferdie. Sehingga di kesempatan launching buku kali ini, dia tidak ada, hanya menyisakan karyanya.

Acara launching juga berjalan cukup lancar, dengan melihat minat peserta yang penasaran dengan buku yang dilaunching. Apalagi ketika 2 penulis buku 'Malang Dalam Aksara' yang juga masih pelajar membagikan pengalamannya saat bisa bergabung menjadi kontributor, yaitu Octavianus dan Robi Aldi.



"Lomba tadi selain menambah wawasan saya, saya juga semakin suka dunia menulis. Seperti apa yg dikatakan kakak-kakak waktu launching tadi. Terutama dari kak Robi juga, " ungkap Kaysha salah satu peserta lomba.

Saat launching juga diumumkan kategori naskah terbaik, yaitu :
1. Cerpen terbaik: Kholid Amrullah, dengan judul 'Evangelista'.
2. Puisi terbaik: Guntur Kurniawan, dengan judul 'Pstt... orang goblog mau bicara'.
3. Artikel terbaik: Indhar Wahyu, dengan judul 'Triathlon Wisata di Kota Malang'.

Pengumuman Pemenang Lomba Menulis Cerpen
Ketika acara launching berlangsung, keempat juri yaitu Redite Kurniawan, Panjilmo Putro, Kholid Amrullah dan Agustina Dewi, menilai tulisan semua peserta lomba.

Setelah acara launching, pengumuman peserta pemenang pun diumumkan. Juri cukup berat ketika mengambil keputusan.

"Semua naskah yang masuk bagus-bagus," begitu penuturan Kholid Amrullah perwakilan juri saat akan mengumumkan nama pemenang.

Namun karena setiap lomba harus ada juara maka akhirnya diputuskan 4 juara yang dinyatakan sebagai naskah terbaik. Dan layak mendapatkan Thropy, sertifikat dan uang pembinaan. Sedangkan juara 4 mendapatkan buku. Karena memang sebelumnya hanya rencana diambil 3 pemenang.

Juara lomba menulis cerpen tingkat SMP se-Malang Raya yang diadakan Malang Menulis tahun 2018:
- Juara 1 : Ranum Dyah Titah Azellia dari SMP 3 Batu, judul cerpen "Trauma akan Bakat".
- Juara 2 : Rahima Windra P, dari MTSN 3 MALANG, judul cerpen "Sahabat dari Pesantren".
- Juara 3 : Syarla Amelia Putri, dari SMP PGRI 2 LAWANG, judul cerpen "Skenario Abadi".
- Juara 4 : Salsabila Cendrayu Onidia Ismah, dari SMPN 1 SINGOSARI.judul cerpen "Sahabat Tidak Pernah Membiarkanmu".


Sedangkat juara lomba menulis cerpen tingkat SMA se- Malang Raya yang diadakan Malang Menulis tahun 2018:
- Juara 1 : Made Gitasathya Winandini dari SMAN 1 Lawang, judul cerpen "Luminescene dan Swastamita".
- Juara 2 : Ayu Sri Winahyu dari SMAN 1 Lawang, judul cerpen "Senandika Tentang Persahabatan".
- Juara 3 : Dyah Annisah, dari  SMAN 9 Malang, judul Cerpen "Kau dan Mereka Sama".
- Juara 4 : Niken Febriati dari SMAN 1 Singosari,  judul cerpen "Mananka".



Penutup Acara lomba menulis cerpen dan Launching
Setelah acara selesai, ditutup dengan foto bersama. Bagi peserta yang tidak mendapatkan predikat juara, masih bisa mendapatkan sertifikat sebagai peserta lomba.

Dan komunitas Malang Menulis memberi kesempatan pula kepada peserta yang ingin bergabung dan diskusi seputar kepenulisan.

Bahkan menurut Rosyidah Zuhro, "Diharapkan di kesempatan berikutnya, para peserta bisa berkumpul kembali. Menulis bersama dan dibukukan.".



By: Zahara Putri
Bangil, 2 Maret 2018

Thursday 15 February 2018

Menulis Modal HP

4 comments :

Menulis Modal HP

Saat komputer dan laptop rusak, saat itu aku merasa berakhir sudah. Aku gak bisa nulis lagi. Nulis di buku juga gak mungkin maksimal. Ditambah lagi semua dataku hilang, flaskdiskku rusak, semua dataku tersimpan di komputer yang rusak. Harapanku seolah musnah.

Pada saat itu aku ingin menyerah. Ya! Mungkin cukup lama aku memilih vakum menulis, sekitar hampir 2 tahun. Aku tidak menulis. Aku menyibukkan diri dengan kegiatanku dalam wiraswasta, aku semakin sibuk dan merasa tidak ada waktu lagi untuk menulis.

Namun, nyatanya kerinduanku akan menulis sering hinggap, aku merasa hampa tanpa menulis, hidupku rasanya kurang lengkap tanpa menulis. Bahkan terkadang aku iri dengan beberapa temanku yang namanya melejit karena karya mereka. Sungguh aku iri.

Aku mulai merindukan menulis, aku merindukan diriku yang dulu, yang bersemangat dalam menulis dan mengikuti lomba. Sungguh aku rindu. Ada rasa sedih jika kerinduan itu tak tersalurkan.

Sesekali aku menuangkan kerinduan tersebut dengan menulis diary atau menulis status di sosmed. Aku ingin kembali mengasah kemampuan menulisku lagi. Aku ingin lancar menulis kembali.

Saat banyaknya lomba, sungguh aku ingin mengikutinya. Aku sedih jika melewatinya begitu saja. Entah. Walau aku sering gagal dalam lomba, tapi jika aku tak melakukan apa-apa dan mencobanya, rasanya itu menyedihkan.

Ya! Aku ingin menulis lagi. Walau terkendala fasilitas aku harus menulis lagi! Semangat menulisku semakin bertambah ketika ada teman yang menyemangati menulis dan mengajak ikut antologi. Ia pula yang menyarankan untuk menulis di buku atau hp. Okey, kenapa tidak aku coba?

Akhirnya aku mulai menulis di buku tulis, coret-coret di sana. Walau tangan ini terasa kaku dalam memegang pena, apalagi aku memang terbiasa menulis di komputer. Hal ini cukup berat bagiku. Tapi, aku tidak mau menyerah. Aku harus menulis.

Berawal dari buku akhirnya beralih ke hp. Aku tanya ke teman-teman aplikasi word yang bisa dipasang ke hp, dan sejak awal terinstal aplikasi tersebut akhirnya aku mulai menulis kembali.

Beberapa kali ikut lomba, hanya bermodalkan hp. Jika perlu mengedit secara maksimal aku harus lari ke warnet. Yang letaknya jauh dari rumah. Begitulah yang terus kulakukan hingga kini dalam menulis. Buku, hp dan warnet. Aku hanya bisa mengandalkan itu saat ini.

Bahkan waktu membantu mengedit buku komunitas pun aku mengedit di hp, selanjutnya ke warnet. Dan hal yang membuat sedih itu, ketika aku susah payah mengedit naskah yang lebih dari 200 lembar ketika di buka di komputer, editanku jadi berantakan. Hak itu yang membuatku nyesek dan pengen nangis. Aku harus mengulang kembali.

Tapi apapun kendala dalam menulis, aku tetap tak mau menyerah dan berhenti menulis. Aku tetap menulis walau hanya bermodalkan hp. Dan alhamdulillah, nyatanya ada hasil dari itu semua. Salah satu tulisanku masuk di buku antologi yang akan dilaunching tanggal 25 Februari 2018.

Ini perjuangan, walau hanya modal hp setidaknya aku masih bisa berkarya dan menghasilkan sebuah buku. Ini langkah awal, dan aku berharap akan ada karya-karya selanjutnya.  Dengan modal hp, sebuah karya tidak boleh terhenti.

Tetap menulis dan berkarya!

By: Zahara Putri
Bangil, 15 Februari 2018
22.21 wib

Efektif Membersihkan Wajah Dengan Dewpre Carrot Cica Water Calming Pad

Siapa di sini yang suka bepergian dengan dandanan cakep, pakai make up lengkap dan menggunakannya seharian? Namun, ketika pulang, males untu...