Sunday, 4 January 2015
PERJUANGAN TERBITNYA BUKU "MANTAN TERINDAH"
Ketika kumcer yang aku
ajukan ke penerbit di acc di penerbit mayor, sungguh kebahagiaan itu tak
terkira. Rasa syukur tak pernah terhenti, ada pancaran cahaya dari diri ini
ketika bukuku mulai terbit dan mulai bermunculan para pembaca yang mengaku
penggemar.
Ada kelegaan dan
kebahagiaan tersendiri ketika karya itu banyak yang menyukai dan mampu
menginspirasi banyak orang. Memberikan pembelajaran dan manfaat bagi orang
lain, bahkan ada yang tergugah dan
diberikan hidayah dari kesalahan masa lalu setelah membaca buku
tersebut. Alhamdulillah.
Aku masih teringat
bagaimana perjuangan karya-karya yang ada di dalamnya. Aku harus menangis dan
meratapi diri karena karyaku terus ditolak media dan penerbit. Ketika tak ada
satupun yang meliriknya.
Kepergian
Ajeng, cerpen ini sudah aku tulis dari tahun 2004,
berkali-kali aku kirim ke media tapi terus ditolak, aku ikutkan lomba juga
gagal. Masuk 100 besar saja tidak bisa, sungguh miris. Lalu aku lakukan
perbaikan dan perbaikan, aku tidak menyerah, aku terus mengeditnya berharap
karya itu menjadi lebih layak dan ada yang melirik. Baru setelah 10 tahun
berlalu karya ini kujadikan dalam satu kumcer dengan cerpen yang lainnya dan
bisa diterima oleh penerbit.
Bayang
Kematian, cerpen ini pernah aku ikutkan dalam sebuah
perlombaan menulis tetapi gagal, karyaku ini tak lolos, akhirnya setelah itu
cerpen ini lama berada di dalam folder komputer. Baru beberapa tahun kemudian
aku gabungan jadi satu dengan kumcer dan lolos dalam buku ‘Mantan Terindah’.
Cinta
Seorang Pencuri, cerpen ini pernah aku kirim ke media
tetapi ditolak, beberapa kirim ke media lainnya juga tetap ditolak. Akhirnya
cerpen ini hanya menunggu jodohnya agar bisa diterima.
Ketulusan
Ibu,
cerpen ini beberapa kali aku ikut sertakan lomba dengan judul yang berbeda-beda
dan berkali-kali aku edit, namun tetap tidak lolos. Sungguh sangat bersyukur
ketika aku gabung menjadi satu di kumcerku cerpen ini bisa lolos dan banyak
yang menyukainya.
Selamatkan
Nyawa Saudaraku, Tuhan, cerpen ini hasil dari latihan
menulis, membuat cerpen cepat secara langsung, hanya beberapa jam, mungkin
tidak sampai 2 jam cerpen ini sudah jadi utuh. Aku mengetiknya hanya lewat hp
dan hanya lewat komentar di fb hingga berkali-kali. Termasuk cerpen pilihan
pengajar. Aku harus ke warnet untuk mencopy utuh semua naskahku yang
terpotong-potong di komentar, setelah melakukan banyak pengeditan aku akhirnya
menjadi cerpen yang rapi dalam satu file.
Sampah
Karya, cerpen terinspirasi dari kegagalanku dalam
berkarya yang sering ditolak dan ditolak. Menjadi juara menulis adalah
impianku, akhirnya aku kembangkan sendiri bagaimana kegagalan bisa membuahkan
hasil jika disertai dengan tekat dan kerja keras. Hal itu yang sampai saat ini
terus aku terapkan. Pernah aku ikutkan dalam lomba menulis, tetapi tidak lolos.
Kesetian
Istri Pertama, cerpen ini pernah aku ikut sertakan
dalam lomba menulis, jumlah pesertanya cukup banyak dan mereka semua adalah
penulis-penulis yang tak diragukan lagi karyanya, bahkan aku harus bersaing
dengan penulis terkenal, para senior dan
guruku, hanya bisa masuk 40 besar setelah itu gagal dalam 20 besar, amat disayangkan.
Mantan
Terindah, cerpen ini pernah aku ajukan untuk bedah karya di
grup menulis, di sana banyak kritikan dan komentar negativ akan karyaku.
Intinya cerpen ini datar. Aku dulu berfikir, apakah cerpen ini begitu buruk dan
tidak menarik? Lantas bagaimana dan apa yang harus kulakukan agar cerpen ini
menarik dan mengena di hati pembaca? Aku lakukan perbaikan dami perbaikan.
Kritikan teman-temanku aku jadikan lecutan agar lebih baik.
Cerpen-cerpen di dalam
kumcerku terus berjuang agar lebih layak dan bisa diterima. Aku terus berusaha dan tak kenal menyerah mengirim ke media dan penerbit agar karyaku bisa
dinikmati oleh orang lain. Sungguh teramat bersyukur ketika cerpen-cerpen
tersebut menemukan jodohnya di salah satu penerbit dan bisa diterima di sana.
Aku bernafas lega dan
teramat bersyukur, akhirnya perjuangan ini tidak sia-sia. Segala sesuatu memang
harus dengan kerja keras dan tidak berputus asa.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Efektif Membersihkan Wajah Dengan Dewpre Carrot Cica Water Calming Pad
Siapa di sini yang suka bepergian dengan dandanan cakep, pakai make up lengkap dan menggunakannya seharian? Namun, ketika pulang, males untu...
Bagus.. terus berkary.
ReplyDeleteTerima kasih
DeleteMenginspirasi
ReplyDeleteSemoga bermanfaat
Delete