Harus Belajar!

Banyak hal yang telah saya alami, tentang hidup ini, tentang menulis, tapi sekali lagi saya belum apa-apa. Masih terus belajar dan belajar.

Setelah buku solo pertama dan kedua terbit, berharap akan ada buku-buku selanjutnya yang akan menyusul. Tapi keinginan tak semudah itu dalam pewujudannya. Butuh kerja keras, perjuangan dan tak pernah menyerah.

Bukannya saya menyerah, saya terus berjuang, mungkin perjuangan itu belum maksimal. Okey, saya berharap bisa memaksimalkan kembali. Beberapa naskah sudah saya kirim ke penerbit, tapi sekali lagi, ditolak dan ditolak.

Rasanya memang tak semudah dalam bayangan, walau pernah tembus ke penerbit mayor, tetap saja jika kirim naskah masih butuh perjuangan lagi. Jika belum layak, mana mungkin penerbit mau meloloskan.
Okey, mungkin naskah saya kurang sempurna, ada yang kurang dan saya butuh banyak belajar lagi.

Sebenarnya banyak tawaran positif dan membahagiakan, setidaknya ada perbaikan. Ada tawaran bergabung di majalah sastra menjadi redaksi, saya terima dengan suka cita dan kabar baik saya juga dipercaya menjadi editornya. Ada tawaran menggarap proyek menulis dan ada honor di dalamnya.

Lantas apa dari sana saya langsung bahagia dan terhenti? belum. Saya masih butuh berjuang lagi. Tulisan yang belum rampung, naskah yang ditolak penerbit. Saya harus mencari tahu, kenapa dan bagaimana agar bisa tembus?

Sekali lagi saya harus belajar dan belajar.

Bangil, 22 Juni 2015