Zahara Putri

Penulis fiksi dan non fiksi. Menggoreskan karya dalam tulisan, agar dibaca banyak orang dan bermanfaat.

Followers

Technology

Catatan

Tuesday 12 June 2012

SECUIL HARAP

No comments :
Diantara pekat dalam jelaga kehidupan
Bawa sejuta kesuraman yang menyapa
Ketika pilihan tak lagi menjadi pilihan yangdiharapkan
Maka dilema diri kian melanda

Ada sebentuk harap dalam impian
Namun karam dan menghilang
Ada sedikit cahaya
Namun menghilang dan lebur oleh malam

Jika warna itu ada dalam gelap
Aku ingin terus meraihnya
Setidaknya walau hanya secuil
Harapan takkan pernah pergi

Malang, 12 Juni 2012


PERJALANAN MENULIS

No comments :
Malang, 12 Juni 2012

Hariku terus berjalan menyisir waktuku. Ada kebahagiaan, ada pula kesedihan yang terus menyapa. Bukan karena diri ingin membuat hidup menjadi lebih sulit, tapi kehidupan ini memang butuh perjuangan. Ada hal yang yang harus dipertahankan, ada pula yang harus dilepas.

Aku dihadapkan pada dua pilihan, berjalan dengan kakiku atas pilihanku sennditr, atau berjalan atas kehendak orang tua namun bukan atas inginku. Hanya bentuk kepatuhan seorang anak kepada orang tuanya. Lantas, apakah aku harus memilih salah satu darinya?

Sungguh diri ini dilema. Aku ingin menjadi seorang yang seperti aku cita-citakan dari kecil, namun kelaurga terus menentang.
"Tidak ada gunanya, gak ada hasil!"
Kata-kata itu terus terngiang-ngiang dalam otakku, bahkan menembus sum-sum tulangku. Begitu melekat. Ada semacam ketakutan ketika aku harus melakukan apa yang aku sukai. TEKANAN, aku tertekan dengan keadaanku. Diantara kepatuhan dan cita-cita.

Aku hanyalah seorang penulis pemula, yang masih terus belajar. Kukatakan padaku bahwa jalan menuju kesuksesan memang terjal, dan kukatakan pula segalanya takkan mungkin instan karena semuanya berproses. Sungguh aku memahami akan hal ini. Aku jatuh bangun dalam menulis, aku menyadari ini adalah proses. Walaupun berkali-kali aku gagal, kelak pasti ada kesuksesan jika aku tak menyerah dan terus berusaha. Sungguh aku sadar. Menangis, bangkit lagi. Itu yang aku lakukan ketika aku gagal. Karena memang semua butuh proses.

Namun, sungguh berbeda dengan padangan keluargaku. Apa yang dilakukan tentu harus ada hasilnya, jika tidak semuanya sia-sia. Tidak ada gunanya. Aku berusaha tuk meyakinkan akan sebuah proses, namun apa yang kulakukan sia-sia. Hanya kecewa dan tangisan yang mampu kuhadapi.

Acapkali aku sering menangis, haruskah aku berhenti menulis dan menuruti keiginan orang tua? menjadi kerja yang pasti dan melupakan tentang menulis. TIDAK BISA! Aku pernah melakukan, dan aku tak mampu untuk menghentikan menulis.

Bagiku menulis adalah nafas, nafas kehidupanku. Dan jika nafas itu direnggut, maka aku akan mati. Begitulah kehidupanku tanpa menulis, hampa dan sepi. Duniaku menjadi tak utuh. Sungguh aku tak ingin dipisahkan dengan apa yang aku sukai

Hanya saja keadaan belum mendukungku. Kini, yang bisa kulakukan hanya backstreet menulis. Dalam ketakutan aku berusaha menulis, dalam tekanan itu aku tak mau terkungkung. Aku akan tetap menulis. Namun satu hal, aku tetap tak mau menjadi anak durhaka kepada orang tua. Aku ingin tetap menjadi sosok yang patuh. Tak kubantah larangan itu, hanya diam dan terus berdoa, dibukakan hati mereka agar ijin itu bisa diperuntukkan padaku. MENJADI PENULIS.


Sunday 3 June 2012

#11 Yang Terabaikan #2

No comments :


Judul : Yang Terabaikan, the Series #2
Penerbit : deKa Publishing [NulisBuku.com]
Tebal : viii + 139 hlm.
Harga buku : Rp 38.500,- (belum termasuk ongkir)

“Karya-karya di dalam buku ini merupakan penyemangat bagi para penulisnya untuk terus berkarya lebih baik lagi di masa yang akan datang, dan bagi pembaca akan menjadi wacana bahwa tidak selamanya terabaikan itu kelam, karena semua cerita di dalam buku ini penuh warna dan menarik sekali untuk dinikmati.” (Dang Aji Sidik, Penulis Novelet 'Kimi Kimberly')

Buku ini merupakan kumpulan naskah yang telah tereliminasi dari beberapa ajang perlombaan menulis. Walau demikian, kami bersatu meraih kemenangan yang tertunda. Tanpa penyelenggara lomba, mungkin buku ini tidak akan pernah ada. Inilah waktu yang tepat untuk menunjukkan kepada dunia, bahwa naskah kita juga layak untuk diapresiasi. Dengan cara inilah kami berjuang mempersembahkan goresan pena terbaik demi kemajuan dunia literasi.

‘Yang Terabaikan, the Series’ terangkum dalam 3 buku. Inilah Maha Karya dari Kerabat SPA.


Daftar Penulis Yang Terabaikan, the Series #2
1. Abdullah Kholil - Bioteknologi Cinta
2. Abdullah Kholil - Indonesia Sea Games
3. Alkaton - Mas Roy
4. Anggita Asakura - Cabut Gigi serta Ucapan Itu
5. Aoi Azzahra - Dalam Derita Itulah Bahagianya
6. Aya Maulia - Warga Tuan Rumah
7. HW Prakoso - Demit
8. HW Prakoso - Gitar Kehidupan
9. Inayah Adi Oktaviana - Asa Anak bangsa untuk Kemajuan Dua Negara
10. Juliana Wina Rome - Satisfaction and Expectation
11. Kamal Agusta - Gasing
12. Luluk Kristya - Kuliah Oh Kuliah
13. Nanda Ochi - Menikah Lagi
14. Nay Riskara - Kembar Batik
15. Noor Halimah - Menjadi Pelayan Virtual
16. Nyi Penengah Dewanti - Surat Kepada Wakil Rakyat
17. Rahman Putra - Ayah Mereka
18. Rassela Malinda - Aku Anak Aidit, Kamu Anak Yani, Kita Semua Manusia, Ya kan
19. Resha T. Novia - Tenggelam dalam Fatamorgana
20. Sabil Ananda - Cerita Cenat Cenut Cicah Cukang Credit
21. Shinja Tsaqib - Bintang dan Sepotong Mimpi
22. Vina Maysari - Cinta yang Terluka
23. Zahara Putri - Bangkit dari Masa Lalu

#12 Yang Terabaikan #3

No comments :

Judul : Yang Terabaikan, the Series #3
Penerbit : deKa Publishing [NulisBuku.com]
Tebal : viii + 141 hlm.
Harga buku : Rp 38.500,- (belum termasuk ongkir)

“Karya-karya di dalam buku ini merupakan penyemangat bagi para penulisnya untuk terus berkarya lebih baik lagi di masa yang akan datang, dan bagi pembaca akan menjadi wacana bahwa tidak selamanya terabaikan itu kelam, karena semua cerita di dalam buku ini penuh warna dan menarik sekali untuk dinikmati.” (Dang Aji Sidik, Penulis Novelet 'Kimi Kimberly')

Buku ini merupakan kumpulan naskah yang telah tereliminasi dari beberapa ajang perlombaan menulis. Walau demikian, kami bersatu meraih kemenangan yang tertunda. Tanpa penyelenggara lomba, mungkin buku ini tidak akan pernah ada. Inilah waktu yang tepat untuk menunjukkan kepada dunia, bahwa naskah kita juga layak untuk diapresiasi. Dengan cara inilah kami berjuang mempersembahkan goresan pena terbaik demi kemajuan dunia literasi.

‘Yang Terabaikan, the Series’ terangkum dalam 3 buku. Inilah Maha Karya dari Kerabat SPA.


Daftar Penulis Yang Terabaikan, the Series #3
1. Anisa Sholihat - Segurat Senyum di Penghujung September
2. Aoi Azzahra - Dalam Derita Itulah Bahagianya
3. Dee Ann Rose - Jika Layar Tergelar
4. Dee Ann Rose - Kau
5. Dyah Nyenk - Hantu Cyber
6. Fayyadh Zyah Poetry - Ramadhan
7. Ghaaziy Mufid - Mahasiswa Mendulang Rupiah dengan Wirausaha
8. Heru Perdana - Aku, Guruku dan Pelajaran di Jalan Raya Padang-Solok
9. HW Prakoso - Cintaku Tak Sekocak Badut
10. HW Prakoso - Semangatmu Harapanmu
11. Ia Safasna - Valentine, No! Kasih Sayang, Yes!
12. Inayah Adi Oktaviana - Dua Negara Bekas Jajahan Berpangku Tangan untuk Maju
13. Luluk Kristya - Janji Awal Maret
14. Noor Halimah - Hakikat Pendidikan
15. Nurdiani Latifah - Bintang itu Harapan
16. Peri Ungu - Anakku Bahagiaku
17. Radindra Rahman - Beranda Cinta Kekasihku
18. Rahman Putra - Membunuh Ajal
19. Rifkashamorie - Cinta Salah Sangka
20. Seruni - Setelah Menikah
21. Vina Maysari - Anak-Anakku, Anak yang Cerdas dan Kreatif
22. Viona Novelia - Sakura Memanggil
23. Zahara Putri - Kakakku adalah Kekasihku

#13 Presiden Untuk Presidenku

No comments :


Judul : PRESIDEN UNTUK PRESIDENKU
Penulis : Ach Dhofir Zuhri, Kurnia Effendi, dkk.
Penerbit : SANY Publishing
ISBN : 978-602-98543-7-4
Tebal halaman : ix + 91 hlm. : 14 x 21 cm.
Harga : Rp. 30.000,00
Untuk pemesanan : Hub.
083896503144

Sinopsis :

Rekah tanah tumpah darah. Altar yang melebar, latar yang menghampar, menampung debar. Lempung telah menjadi balung, daging sigap menyelubung, jiwa terbang membubung. Sehimpun nusa dikepung tirta, berbatas bujur dan lintang. Terikat erat tali khatulistiwa.

Ras serupa ruas tunas. Disambung lepas, direbut kembali bertaut. Silsilah bebiji tumbuh menjadi pepohon, berdahan-dahan menahan beban, beranting- ranting menjalin cinta, berbunga-bunga sebagai pahlawan, berbuah-buah anak bangsa.

Ucap salam, mantra, dan serapah. Mengalun suara antartelinga, merendam makna di bejana grahita. Simpan kenangan dalam aksara, dendang, dan dongeng purbacaraka. Bertajuk-tajuk bahasa mengupas rahasia dan menyembunyikan berita. Amukti Palapa, sumpah jemawa sang perkasa.

PARA KONTIBUTOR :

1. Peneliti, di mana peneliti Andi Bagas Pratama
2. Revolusi hati (Azzlia Kurniawan)
3. Di ujung penyesalan Bayu Rhamadani
4. Tentang pahlaman pemungut kebusukan Dee Dyantry
5. Kita satu Eny Sulistyaningsih
6. Cerita sebuah tanah di ujung pulau Haya Nufus
7. Kepada segenap pemimpin di negeri ini (Imam Apriansyah)
8. Semangat bambu Lazuardi Fajar
9. Bersatulah indonesiaku Masduri

1. Bhumiku persada (Muhammad Qoyyum)
2. Bangkitlah pemuda indonesia (Mu’minatus Fitriati)
3. Paru-paru dunia Musolli
4. Bukan khayalan Nofriani
5. Menuju perubahan (Nofita Dewi)
6. Aku cinta polusi (Panji Pratama)
7. Mantra merdeka (Panji Pratama)
8. Merobek kebodohan Pilo Poly
9. Lukisan pertiwi (RIFAT KHAN)

1. Goresan semangat perantau (Riska Fauza)
2. Luka 1998 Rizki Mula Saputra
3. Syair toleransi Rizki Mula Saputra
4. Pahlawan tanpa tanda jasa (Roma Dwi Purwati)
5. Semangat sang kuli tinta (Roma Dwi Purwati)
6. Kisah negeri yang beku (Ahmad Saifi Athoillah)
7. Faedah kemanusiaan (Saprida Siska)
8. Karya dan pena Sevi Wening Perwitasari
9. Satria nusantara

1. Sekotah negeri semilau Sujud Arismana
2. Pak tua dan sapu lidinya (Suparno)
3. Belajar mengaji (Utami Ngudi Lestari)
4. Semangatlah generasi muda (Wahyu Ekasari Nugraheni)
5. Juangmu, tuanku Yuni Nurtiyas
6. Guru honorer Wergu W
7. Air mata anak kerang di perbatasan Yuli Arista
8. Jejak langkah indonesia (Zahra Qomara)
9. Berapa rupiah harga rupiah? Muhammdad El-Rijal

1. Epilog 28 : 28 oktober 1928 Rahma S. Khairunisa
2. Idolaku Salim Moors
3. Mutiara hitam yang terlupakan Ana Mifta
4. Kukenang indonesia lewat amanahmu, bunda Lasinta Ari Nendra Wibawa
5. Wah, apa ini? (Hamda Alfansuri)
6. Sebelum Genderang Perang Ditabuh Selendang Sulaiman
7. Refleksi anak bangsa sebelum berjuang Selendang Sulaiman
8. Suatu sore bersama jassin Rini Febriani Hauri
9. Suara hati para rakyat deenaya azka

1. Tak kuperlukan musim untuk mencintaimu, ibu AD. Rusmianto
2. Percakapan perempuan dan cermin ayu diah cempaka
3. Negara kita Elis Widyo Palupi
4. Tapak langkah sang garuda Imas Huda
5. Wong cilik kiki rukiana
6. Maha karya negeri Mei Rizqiana
7. Perbedaam nenny makmun
8. Buat bangsaku nenny makmun
9. Nyanyian parlemen jalanan prima sobi

1. Darma bhakti punggawa negeri Rizmy Otlani Novastria
2. Wajah rimpuh yang mengayuh Rizmy Otlani Novastria
3. Televisi Rizqi Shaomi
4. Sebuah perjuangan septia milanda
5. Bukan oemar bakrie tirta haria G.
6. Merah dan putih indonesiaku

#14 Event Tahun Baru

No comments :



EVEN TAHUN BARU

AKAN TERBIT :
Judul                   : Event Tahun Baru
Penulis                : Anisa Ae dkk
Jumlah halaman : viii + 158
ISBN                   : 978-602-18292-2-6
Harga                  : 38.000 (belum termasuk ongkir)
Untuk pembelian preorder sampai tanggal 20 Mei mendapatkan diskon 10%, menjadi 34.200 (belum termasuk ongkir)

CARA PEMESANAN :
Ketik: ETB # JUMLAH # NAMA LENGKAP # ALAMAT LENGKAP  # NO TELP
Kirim ke : 085732631400
Nanti Anda akan mendapatkan SMS No.Rek dan jumlah yang harus dibayarkan.

--_--

Sinopsis :
Tahun baru selalu dilaksanakan pada tiap tahun. Tidak hanya tahun baru masehi, tetapi juga tahun baru china dan tahun baru hijriyah.
Banyak kisah yang terjadi dalam tiap pergantian tahun tersebut. Ada kisah seru, lucu dan mengharukan dalam buku ini. Kenangan yang tak akan bisa dilupakan oleh tiap orang. Mereka berusaha menuangkannya dalam tulisan yang dikemas secara menarik.
Mungkin kenangan itu juga kenangan masa lalu kita.
Buku ini adalah salah satu bacaan ringan yang ditulis berdasarkan kisah nyata para penulis. Mengajarkan bagaimana menyikapi moment tahun baru tanpa menggurui pembaca.
Memberikan kisah yang inspiratif, mengharukan, dan membuat tersenyum geli untuk para pembaca.

Kontributor :
Wahyu Trinarningsih, Jasmine Haniaraya, Himmah Mahmudah, Dee Dyantry, Biolen Fernando Sinaga, Maria Ulfah, Kardiana Izza Ell Milla (Icha), Cha Canlierz, Rainy Safitri, Roy Adiputra, Ummu Fatimah Ria Lestari, Lily Zhang, Alin You, Syifa Enwa, Ika Althafunnisa, Oshira Dinda, Nuna Margie, Nenny Makmun, H.C Luthfi, Avisa Guritna, Dien Ilmi, Suminah, Mita Juniar, Tsuraya Widuri, Irni Fatma Setyawati, Zahara Putri, Risahmawati, Saepullah,  Nay Riskara, Nyi Pede, Suparno.

#15 Penghapus Mendung

No comments :


PENGHAPUS MENDUNG
Penulis: Abrar, dkk

Buku ini berisi 45 kisah motivasi dan inspirasi. Ada banyak tema di dalamnya, mulai dari seseorang yang berjuang dengan sakitnya, dengan kuliahnya, dengan kesulitan hidupnya, dengan apa saja yang sejatinya kita pikir itu sebuah 'mendung', tapi ternyata mendung pun bi...sa dihapuskan, tergantikan oleh cerah yang menawan. Inilah "Penghapus Mendung". Rugi kalau ga baca! :D (copas note Aditya Pratama)

Sinopsis 
Hidup, seperti roda yang berputar, kadang di atas, kadang di bawah. Adakalanya gembira, adakalanya sedih. Laksana melangkah di awan, saat hati gembira. Dan sebaliknya, seolah tenggelam dalam lumpur ketika duka meraja . Adalah pilihan kita sendiri, untuk bangkit dan melangkah maju, merajut hari-hari yang lebih baik, atau jalan di tempat menikmati keterpurukan. Butuh perjuangan keras untuk bisa bangkit kembali.

Namun, selagi kita memiliki semangat dan motivasi, itu bukanlah hal yang sulit. Keluarga dan sahabat, mereka semua bisa memotivasi kita. Ingatlah selalu, kita tidak hidup sendirian. Lihatlah sekeliling, bukan hanya kita yang menderita. Banyak orang yang bernasib lebih buruk dari kita. Jadi, angkat wajah, tegapkan dada, teriakkan pada dunia bahwa kita mampu! Yakinlah bahwa Tuhan selalu bersama kita!

Semua sahabat yang berkisah di buku ini, telah menunjukkan pada kita bahwa keinginan untuk bangkit itu tak bisa hanya sekadar keinginan yang terhenti pada tataran ingin. Tapi, keinginan itu harus menjelma dalam aksi. Bukan hanya aksi, tapi harus diikuti oleh upaya sungguh-sungguh untuk mewujudkannya.

----


Cara pesannya gimana? Bisa ke saya....bisa ke pimpinan proyek Abrar Rifai Full, atau langsung ke penerbitnya di http://leutikaprio.com/

Harga buku : 35.600,00 (Ini harga dari penerbit. Berlaku untuk penulis dan bukan penulis)
Ongkos kirim : untuk satu alamat, 10 ribu (pulau Jawa) 20 ribu (luar Jawa)... berapapun jumlah buku yang dipesan, ongkirnya tetap segitu. :-)

Pemesanan juga bisa langsung ke Penerbit Leutika. Melalui web-nya, facebook, atau SMS: 0821-3838-8988. 

#16 When I Miss You

No comments :

JUDUL : When... I Miss You
ISBN : 978-602-20209-4-3
Harga: Rp. 30.000,- (Belum termasuk Ongkos Kirim)
Penulis :
| Eva Sri Rahayu | Endang SSn |
| Ika Endaryani | Ceng Ahmar Syamsi | Kamal Agusta | Zya Verani |
|Ragil Kuning| Endah Wahyuni | Akarui Cha | Chie Chera | Dian A. Yuan |
|Vivie Hardika | Bayu Rhamadani | Sahartina Jufri | Angri Saputra | Arniyati Saleh
| Atfa Mufida | Avioleta Zahra | Ayu Ira Kurnia
| Bintang Kirana | El Fasya | Mukhammad Nailul
| Rainif Vanesa | Zahara Putri | 


SINOPSIS:
Setiap orang pernah merasa RINDU.
Saat itu, dada sepertinya penuh sesak, hingga sulit untuk bernapas. Saat merasa rindu, otak dan hati kita bersatu, tertuju pada satu "DIA".

Lalu apa yang akan kamu lakukan saat merasakan rindu? Mengatakannya? Menemui orang yang dirindukan? Atau menyimpannya saja di dalam hati?

Mengeja rindu adalah mengecap banyak rasa. Penantian, bahagia, kecewa, dan penuh harap. Rindu datang saat menanti. Menunggu untuk bertemu, menuntaskan segala yang ingin diucapkan dan dilakukan.

Rindu datang karena cinta, karena sayang, karena ingin bertemu. Karena itu, nikmatilah rindu saat dia datang. Meskipun menyiksa, meskipun merapuhkan, meskipun membuat jantung berdetak cepat. Karena rindu tetaplah indah. Karena rindu membuat pertemuan menjadi bermakna.

Sekarang, nikmatilah segala campuran rasa dalam rindu di buku ini. Kamu akan bersyukur karena masih dapat merasakan rindu.


Cuplikan Cerpen:

Lama-lama aku seperti ketagihan untuk bertemu dengannya, selalu memikirkannya, dan selalu membayangkan senyumnya. Ada rasa rindu yang menggedor hatiku bila sehari saja kami tidak bertemu. Seperti hari ini, ketika aku dengan susah payah menyempatkan diri datang ke taman untuk bertemu dengannya. Tapi Andri tidak juga datang. Satu jam, dua jam, hingga hari telah gelap, bayangannya tetap tidak muncul. Dengan sedih aku menggurat tanah yang tidak ditumbuhi rumput di dekat pohon, menuliskan pesan untuknya. Singkat saja, hanya “aku rindu”.
Esoknya, ketika aku kembali ke sana, di tempat yang sama tempat aku menulis pesan itu, sudah tertulis pesan baru. Sepertinya si penulis pesan sangat sadar bahwa tulisanku itu untuknya. “Aku juga rindu. Maaf, kemarin aku tidak bisa datang. Aku sedang UTS. Sekarang pun aku hanya datang untuk memberi pesan padamu.”
Membaca pesan itu, hatiku sakit. Aku sadar betul, hatiku telah dicuri olehnya. Bukan, lebih tepatnya, akulah yang memberikannya. Dan bolehkah aku berharap dia merasakan hal yang sama? Pertanyaan retoris yang begitu jelas jawabannya. Tentu perasaan ini harus segera dibunuh, dihancurkan hingga tidak bersisa. Tapi alih-alih mati, dia malah tumbuh semakin subur. Sambil menangis, aku kembali menggurat pesan untuknya, kali ini lewat bait-bait puisi.
Aku tidak pernah mengundangmu hadir dalam hidupk. Kau datang sendiri membelokkan jalanku. Iini bukan sayang, apalagi cinta, ini hanyalah rasa tanpa nama.
Hari selanjutnya, kami tidak juga bertemu, tapi aku menemukan kembali pesan yang digurat di atas tanah. Pesan itu berisi “Aku tahu hatimu, karena aku pun begitu. Aku menulis sebuah puisi untukmu.
Bersandar air pada awan. Diceraikan mendung pada waktunya. Gamang hanyalah perantara. Agar hujan tak turun sia-sia.
Membaca itu, air mata haru mengalir. Hatiku dipenuhi sejuta jenis bunga. Aku sedang jatuh cinta, dan dia merasakan hal yang sama.

(Pada Oktober, Eva SRI Rahayu)


Laras masih tak habis fikir. Dipandanginya sahabat karibnya itu dengan penuh telisik. Ada yang mengusik tapi tak hendak ia pertanyakan. Jemarinya bergerak dengan lincah, mengutak-atik beberapa situs hingga tanpa sengaja dia menemukan akun sang Lelaki Hujan itu. Tanpa sepengetahuan Winda, Laras mencari tahu.
“Langit selalu memberiku sajian istimewa. Bertemu dengannya malam ini adalah sebuah keindahan tak terlukis. Aku rindu, selalu merindukan langit. Hujan yang menyapa adalah bisikan cintaNya yang tak pernah ingin aku tolak. Tak bisa, selalu tak bisa. Sebab aku tahu pada masa berikutnya, pelangi akan mengajakku ke taman-taman penuh rindu”
Tak biasa, Laras bergumam. Kalimat-kalimat yang ditulis lelaki itu dalam beberapa statusnya sungguh luar biasa. Bukan rindu biasa, bukan pula cinta yang biasa.
“Win, kamu salah kalau harus me-remove orang seperti dia. Sangat salah.”

(Jejak Langit Sang Perindu, Endang SSn))


Kelopak-kelopak rindu yang telah lama terpupuk dan siap untuk bermekaran, seketika melayu. Kelopak-kelopak rindu itu kering. Satu-persatu mulai berguguran dan jatuh pada lubang hatiku yang menghitam. Penantian akan mekarnya kelopak-kelopak rindu hanya sebatas harapan.

Aku mencoba mengemasi kembali kelopak-kelopak rindu yang berserakan. Namun, kelopak-kelopak rindu itu tak kan mampu disatukan dan mekar lagi. Napas kehidupan kelopak-kelopak rindu itu telah terenggut oleh ketidakberdayaan.

(Kelopak Kerinduan, Kamal Agusta)


Masih banyaklagi Cerpen, Cermin, Puisi, dan Kata-kata indah yang terangkai atas nama RINDU.


Buku ini dapat dipesan melalui line SMS ke no 083186972428 atau dengan format:
Pesan (spasi) When I Miss U (spasi) jumlah buku yang dipesan.


atau dapat juga dipesan online melalui FB: KAMAL AGUSTA

Link: http://www.facebook.com/kamal.agusta.1


Efektif Membersihkan Wajah Dengan Dewpre Carrot Cica Water Calming Pad

Siapa di sini yang suka bepergian dengan dandanan cakep, pakai make up lengkap dan menggunakannya seharian? Namun, ketika pulang, males untu...