Penulis fiksi dan non fiksi. Menggoreskan karya dalam tulisan, agar dibaca banyak orang dan bermanfaat.

Followers

Technology

Catatan

Sunday 9 August 2020

Review Buku Agnes Davoner

No comments :

 Review buku 


Judul buku: Ibu, Aku Mencintaimu

Penulis: Agnes Davoner

Penerbit: Inti Publisher

Isbn: 978-979-056-150-2


Awal pertama membeli buku ini, karena tertarik dengan penulisnya. Seperti yang sudah banyak diketahui, buku Agnes Davoner selalu laku di pasaran, hingga banyak pula yang difilmkan. 


Saya pernah liat beberapa film, dari karya Agnes Davoner yang memang tidak diragukan lagi, dari sisi cerita dan cukup menyentuh. Intinya, mampu membawa penonton larut dalam kisah tersebut. Tentu saja, jika sebuah film diimbangi akan akting pemainnya. Namun, memang karya-karyanya tidak bisa dianggap remeh. 


Dari beberapa pengalaman tersebut akhirnya saya tertarik untuk membeli dan penasaran membaca novel yang lainnya.


Ketika awal membaca saya kurang nyaman dengan paragraf yang tidak konsisten. Terkadang ada paragraf, terkadang tidak. Kerapian tulisan juga kurang. Lalu saya menemukan banyak typo di sana sini, cukup membuat mata sakit. Apalagi ketika penulisan yang salah ketik, tidak satu dua, bahkan terbilang banyak. 


Namun, saya tetap melanjutkan membaca. Okeylah, sejauh isi masih menarik. Secara isi cerita juga bagus, tetap membuat penasaran. 


Saya merasa tergelitik lagi dengan penggunaan POV, penulis menggunakan POV 1, tapi dalam penyampaiannya malah serba tahu. POV 1 yang sok tahu, begitulah kata teman-teman di komunitas ketika membahas POV 1 tapi cara bercerita seperti POV 3. Ya, tokoh bisa menceritakan tentang orang lain, bahkan kejadian yang tokoh tidak ada di lokasi pun, sang tokoh bisa menceritakan secara gamblang. Kesannya jadi rancu dan campur-campur. Seperti gado-gado, yang campur-campur, tapi masih enak. Oke, memang ceritanya bagus. Dari sini kelebihannya.


Lanjut lagi ke editing, editing buruk! Lebih tepatnya tidak ada editing dalam naskah ini. Sepertinya penulis memang sengaja tidak memakai jasa editor. Untung tingkat penulis yang punya nama, ada beberapa yang beranggapan ketika ada editor akan mengubah tulisannya, tidak lagi murni tulisannya. Namun, entah alasan Agnes Davoner tidak memakai editor. Jika pun tanpa editor, setidaknya penulis melakukan self editing sendiri. Namun, di sini ditemukan banyak typo, tanda baca yang kurang tepat, penggunaan kapital yang seenaknya sendiri. Cukup membuat pembaca kurang nyaman. Padahal buku ini sudah cetakan ketiga, harusnya ada revisi. Apalagi buku ini termasuk buku best seller. 


Untuk layout masih bagus. Jadi mungkin kelebihan buku ini adalah isi cerita dan layout saja yang oke, sisanya mengecewakan.


Namun, ada pesan baik yang disampaikan dalam buku ini. Cinta seorang ibu yang tulus kepada anaknya. Perjuangan ibu di tengah terpuruknya hidup, dan penyesalan seorang anak yang menyia-nyiakan pengorbanan ibu.  


Sekian review saya, jika ada penggemar Agnes Davoner mohon jangan tersinggung. Ini saya menulis sesuai versi saya, setelah membaca. 


By: Zahara Putri

Bangil, 9 Agustus 2020

16.25 wib


 


No comments :

Post a Comment

Efektif Membersihkan Wajah Dengan Dewpre Carrot Cica Water Calming Pad

Siapa di sini yang suka bepergian dengan dandanan cakep, pakai make up lengkap dan menggunakannya seharian? Namun, ketika pulang, males untu...