Penulis fiksi dan non fiksi. Menggoreskan karya dalam tulisan, agar dibaca banyak orang dan bermanfaat.

Followers

Technology

Catatan

Tuesday, 18 June 2013

DEMAM KAWIN

No comments :


DEMAM KAWIN
By: Zahara Putri

Beberapa hari ini aku mengalami demam tinggi, sudah berkali-kali berobat. Bahkan aku sudah mulai neg dengan obat yang kuminum. Kucoba kurangi aktifitasku dan banyak istirahat, tapi tetap saja aku sering menggigil. 2 minggu harus mengalami badan dengan temperatur naik turun. Dan 5 hari kami tidak masuk kerja.
Ketika aku mulai masuk kerja, teman-teman menanyakan kenapa aku tidak masuk kerja. Kujelaskan penyakitku kepada mereka. Namun tanggapan beberapa temanku  membuatku harus menahan geli.
“Kamu itu sakitnya karena kena demam pengen kawin.”
“Ngawur!”
“Serius deh! Coba kamu nikah, nanti kamu akan sembuh.”
“Hahahaa.”
“Aku kenalin ma temanku ya?”
“Gak deh, makasih.”
“Serius nih!”
Aku kembali tertawa dengan penuturan temanku, dan tidak hanya satu orang yang mengatakan aku kena demam kawin, hampir semua teman kantorku mengatakan aku kena penyakit itu.
Melihat usiaku yang sudah cukup mungkin wajar jika akan berfikir seperti itu, bahkan semua teman-temanku yang seumuran denganku sudah punya suami dan anak. Sedangkan aku? Aku masih saja membujang. Jangankan ada calon, punya pacar aja gak ada.
Selama bertahun-tahun  aku menyandang status jomblo, bukan karena aku gak laku. Tapi karena aku lebih selektif saja memilih lelaki yang menjalin hubungan denganku, aku hanya ingin bersama dengan orang yang mampu membuatku jatuh cinta.
Namun nyatanya pangeran yang aku impikan itu tak muncuk-muncul, terkadang kesepian itu menderaku. Iri terhadap teman-teman yang dicintai seseorang, karena ada yang menjaga dan kemana-mana selalu diantarkan suaminya, pastinya ada yang menafkahi.
Aku? Tentu aku harus memikirkan sendiri kebutuhanku, aku harus membagi gajiku yang sedikit itu dengan berbagai macam kebutuhanku, mulai dari kosmetik hingga proyek buku bersama teman-teman.
Aku coba menyibukkan diri dengan tulisan-tulisanku. Ingin aku abaikan ucapan temanku, namun nyatanya terpikir juga. Benarkah aku demam kawin? Ah….istilah ini lucu sekali. Tapi kenapa aku merasa kesepian dan berharap ada pendamping. Mau tak mau hal itu terbesit pula di hatiku. Aku ingin mendapatkan perhatian dari lawan jenis, seseorang yang mampu melindungi dan kemana-mana bisa berdua secara halal.
“Orang kok lemes terus sih. Belum juga sembuh kamu?” Tanya ibu
“Masih lemes.”
“Apa perlu Bapakmu menjodohkan kamu, biar kamu cepet nikah.”
“Ah, apaan sih Bu.”
“Iya, biar kamu gak sibuk dengan pekerjaan mengarang kamu itu. Sudah saatnya cari suami. Memangnya mau umur berapa lagi?”
“Nanti deh. Usiaku juga belum 30.”
“Waduh nih anak, mau jadi perawan tua kamu?”
Aku cuma cengengesan dengan perkataan ibuku. Walau sebenarnya aku memikirkannya. Tapi heranku, kenapa di usiaku seperti ini belum ada yang mendekatiku untuk hubungan yang serius. Apa karena aku dulu sering menolak laki-laki?
Aku tak ingin dijodohkan, aku ingin menemukan calon suami atas pilihanku sendiri. Yang aku cintai dan mencintaiku. Suatu saat pasti aku akan menemukannya, aku akan menunggu. Semoga tidak terlalu lama.

Malang, 9 April 2012
18.25 wib

*terbit di buku Ngebet Kawin

No comments :

Post a Comment

Efektif Membersihkan Wajah Dengan Dewpre Carrot Cica Water Calming Pad

Siapa di sini yang suka bepergian dengan dandanan cakep, pakai make up lengkap dan menggunakannya seharian? Namun, ketika pulang, males untu...